Tuesday, April 5, 2011

Methodology Of Web Science


Metodologi pada Web Science akan dipengaruhi oleh perekayasaan yang berlatar belakang industri maupun peneliti akademisi. Sehingga akan mengkombinasikan sintesis dan analisis. Mempertimbangkan perkembangan Web yang membawa ke sisi positif (seperti Peer to Peer) ataupun ke arah negatif (seperti phishing). Kontribusi terhadap pengembangan adalah tujuan utama dari Web Science.Adanya web science menekankan pada perkembangan Web itu sendiri dan pengembangannya,mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online, karena web bersifat sosial, maka privasi harus dikedepankan. Kontribusi terhadap pengembanganwe itu sendiri adalah tujuan utama dari Web Science.

Ilmu web ini mempelajari bagaimana perkembangan web yang ada dan dampak yang ditimbulkannya. Kajian dan dampak dari web ini tak terbatas dalam disiplin ilmu teknologi komputer saja, akan tetapi telah merambah ke berbagai disiplin ilmu yang lain seperti matematika, ekonomi, psikologi, sosiologi, hukum, kebudayaan, biologi, media, web engineering, artificial intelligence dan ekologi. Web science dibangun berdasarkan beberapa disiplin ilmu.

Hal-hal yang perlu dilakukan  adalah mengembangkan bahasa dan terminologi guna mengukuhkan konsistensi dari semantik tersebut, told an artsitektur yang menggunakan bahasa dan terminologi harus mampu mengakses, merubah dan mengintegrasi informasi itu sendiri secara lebih baik. Tak lupa pengembangan aplikasi dan berbagai teknologi penunjang yang terus dikembangkan untuk peningkatan teknologi web yang tersedia.

Ada tiga standar utama untuk penerapan web services. Standar-standar ini mendukung pertukaran data berbasis XML. Tiga standar tersebut meliputi SOAP, WSDL, dan UDDI. Berikut bakal tak jelaskan secara singkat mengenai standar tersebut.

1. SOAP ( Simple Object Access Protocol )

Protokol ini mendukung proses pengkodean data (biasanya XML) dan transfernya melalui HTTP (Hyper Text Transfer Language). Dalam konteks web services, SOAP adalah suatu bahasa versi bebas dari protokol RPC (Remote Procedure Caoll) yang berguna untuk proses transaksi melalui HTTP standar. SOAP membuat klien web service dapat memilih beberapa parameter mengenai permintaannya dan memberikannya kpd si penyedia. Ketika penyedia menganggapi permintaan tersebut, maka terjadilah web services.

2. WSDL ( Web Services Description Language )

Merupakan bahasa berbasis XML yang menjelaskan fungsi-fungsi dalam web services. WSDL menyediakan cara untuk memanfaatkan kapabilitas web services. WSDL memberi tahu mesin lain bagaimana memformat/ menterjemahkan permintaan yang diterima berikut respon mereka agar proses web service bisa berjalan. Singkatnya, WSDL adalah bahasa yang memungkinkan berbagai dokumen yang dibuat dalam aplikasi yang berbeda dapat berkomunikasi.

3. UDDI (Universal Description Discovery and Integration )

Adalah semacam direktori global untuk mengelola web services. Fungsinya mirip dengan Yellow Pages untuk versi web services. UDDI berisi informasi tentang penawaran atau layanan apa yang ditawarkan perusahaan berikut dengan detil teknis bagaimana cara mengaksesnya. Inforamsi tersebut ditulis dalam bentuk file-file WSDL.

Arsitektur Website


Web adalah gagasan atau konsepsi informasi manusia terbesar sepanjang sejarah peradaban manusia. Web adalah pengubah tatanan kehidupan masyarakat. Untuk memahami apa itu Web, engineer masa depan untuk jaminan manfaat sosialnya maka  kita membutuhkan suatu cabang ilmu pengetahuan baru yang disebut dengan Ilmu Web.

Sejak web perencanaan isi, desain dan manajemen datang dalam lingkup metode desain, Vitruvian tradisional tujuan komoditas, keteguhan dan kesenangan dapat memandu arsitektur situs, seperti yang mereka lakukan arsitektur fisik dan disiplin desain lainnya. Website arsitektur akan datang dalam ruang lingkup estetika dan teori kritis dan kecenderungan ini dapat mempercepat dengan munculnya web semantik dan web 2.0. Kedua ide menekankan aspek struktur informasi. Strukturalisme adalah sebuah pendekatan untuk pengetahuan yang telah dipengaruhi sejumlah disiplin akademis termasuk estetika, teori kritis dan postmodernisme. Web 2.0, karena melibatkan user-generated content, mengarahkan perhatian arsitek website untuk aspek-aspek struktur informasi.

Pada Web 1.0 masih bersifat read-only. Jadi isi dari web tersebut hanya dapat dibaca oleh penggunanya. Tanpa ada interaksi sedikitpun antara penguna dan web tersebut. Pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write. Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya. Sehingga sudah terjadi interaksi antara web dengan penggunanya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit. Sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin. Web 3.0 mencoba menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.

Arsitektur Website adalah suatu pendekatan terhadap desain dan perencanaan situs yang, seperti arsitektur itu sendiri, melibatkan teknis, kriteria estetis dan fungsional. Seperti dalam arsitektur tradisional, fokusnya adalah benar pada pengguna dan kebutuhan pengguna. Hal ini memerlukan perhatian khusus pada konten web, rencana bisnis, kegunaan, desain interaksi, informasi dan desain arsitektur web. Untuk optimasi mesin pencari yang efektif perlu memiliki apresiasi tentang bagaimana sebuah situs Web terkait dengan World Wide Web. “Website arsitektur” memiliki potensi untuk menjadi istilah yang digunakan untuk disiplin intelektual mengatur konten website. ”Web desain”, dengan cara kontras, menggambarkan tugas-tugas praktis, bagian-bagian-grafis dan teknis, dari merancang dan menerbitkan sebuah situs web. Perbedaan tersebut dibandingkan dengan yang antara tugas mengedit sebuah koran atau majalah dan desain grafis dan pencetakan. Tetapi hubungan antara editorial dan kegiatan produksi adalah lebih dekat untuk publikasi web daripada untuk penerbitan cetak.

Web Science adalah sebuah ilmu dari desentralisasi sistem informasi. Web Science membutuhkan pemahaman akan Web dan juga fokus pada pengembangan terhadap kebutuhan komunikasi dan representasi. Sangat disadari bahwa World Wide Web adalah teknologi yang berusia baru beberapa tahun, di sisi lain Web adalah bukan dunia yang statis tetapi super dinamis. Berbagai riset pada Web Science banyak menekankan pada : trend perkembangan Web, tantangan dalam pengembangan Web, mendukung untuk ubiquity, mobility, new media dan meningkatnya jumlah data yang tersedia secara online, pentingnya hal sosial seperti menghargai hak privasi dan mengidentifikasikan varian dari penelitian Web

11 Langkah Membangun Arsitektur Website


Untuk membangun sebuah website ada sebelas langkah yang saya dapatkan dari beberapa sumber (SilumanSupra.net). Ada pendapat yang mengatakan bahwa langkah-langkah di bawah ini merupakan langkah dasar dalam membangung sebuah website terlepas dari masalah teknis. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tidak mengganggu kinerja atau produktivitas dalam proses membuat website
mutlak diperlukan ketika sedang merancang dan membangun sebuah website, proses produksi sebuah bisnis tidak terganggu. jika iya, maka bukan tidak mungkin klien Anda akan sedikit kecewa karena seharusnya prioritas utama bukan website yang Anda buat, karena sebuah web berfungsi hanya sebagai mediator lain, selain bisnis itu sendiri

2. Jelaskan kepada klien, apa tujuan dari website itu?
apakah e-commerce, membership site, atau situs secara umum. dengan begitu klien akan dapat memaksimalkan potensi yang mereka kuasai. Anda tidak akan membuat website sekolah yang berbasis pendidikan untuk klien yang berjualan secara online kan?

3. SSL untuk e-commerce
keamanan menjadi harga mati ketika kita membangun website berbasis e-commerce. Anda dapat melihat deskripsinya di wikipedia atau alasan mengapa sebuah website membutuhkan SSL?

4. Pilih Hosting terbaik
Anda dapat memilih jasa sewa hosting di internet yang ditawarkan. Mulai dari harga yang paling murah sampai dengan fasilitas enterprise. Anda juga dapat browsing dahulu untuk mengetahui fasilitas apa yang mereka tawarkan. Setelah itu catat semua informasi yang kiranya berhubungan dengan apa yang anda kerjakan. Bila perlu, hubungi customer service-nya. Secara tidak langsung Anda akan tahu, bagaimana mereka menghadapi customer baru.

5. Jika menggunakan SSL, Apakah Jasa Sewa Hosting mendukung Sertifikasi
Jika iya, apakah kita perlu membelinya dari mereka? atau jika tidak, bagaimana kita mendapatkan sertifikasi tadi? Ada banyak reseller SSL Certificate yang tersebar di internet, atau Anda juga dapat bertanya pada customer service jasa sewa hosting tadi.

6. Ingat 3 Faktor penting
Website yang Anda bangun merupakan milik klien dan customer-nya. Oleh karena itu posisikan kenyamanan penuh kepada mereka yang menggunakan. Ingat 3 faktor, yaitu kemudahan dalam penggunaan, kecepatan akses data, dan keamanan. Dan juga perhatikan berapa banyak user yang mengakses situs tersebut. Selain itu apa yang ditekankan pada website tadi, konten, produk, atau billing?

7. 3rd Extensions
Jika Anda menggunakan Joomla, WordPress atau Content Management System yang lain pasti sudah familiar dengan yang namanya extensions. Keuntungan dari menggunakan third-party extensions adalah gratis, meskipun ada beberapa yang mengharuskan kita membayarnya. Kekurangannya adalah banyak dari extensions tersebut masih dalam pengembangan (baca: beta version). Hubungannya nanti terdapat pada tingkat keamanan situs Anda. Jika Anda tidak benar-benar jeli menggunakan extensions, bukan tidak mungkin terdapat celah yang dilihat oleh orang lain.
Solusinya adalah Anda dapat mengedit sendiri kode tersebut. Pilihan ini lebih sulit karena Anda harus mengerti pemrograman PHP, atau Anda dapat menyewa seorang programmer yang mempunyai kapabilitas untuk memperbaiki bug pada extensions tersebut.
dan juga, gunakan fasilitas Update/Check untuk mengetahui versi terbaru dari extensions tersebut. dan apakah versi yang baru masih kompatibel dengan versi Joomla yang Anda gunakan?

8. Masalah Keamanan, disengaja atau kesalahan?
Seringkali setelah website selesai dibuat, pihak klien ingin menjajal tingkat keamanan yang ada. bahkan mereka tidak ragu untuk merusak sistem yang Anda bangun secara personal. Tapi bukan tidak mungkin mereka tidak tahu bagaimana cara mengoperasikan sistem dari website tersebut sehingga kadang-kadang membuka celah keamanan website mereka sendiri
Anda harus proaktif dalam memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara mengoperasikan sistem keamanan website mereka.

9. Pelajari Keamanan PHP – MySQL
Masalah keamanan di sini menjadi titik berat, karena hampir setiap waktu PHP – MySQL selalu update tentang kode-kode mereka. Perlu diingat bahwa keamanan bukanlah Aksi Defensif, tapi Proaktif.

10. Tes!!!
Anda dapat memeriksa apakah tingkat keamanan dari website yang Anda bangun sudah mumpuni atau tidak. Banyak cara untuk melakukannya, bisa juga dengan memeriksa dan mengubah konfigurasi php.ini atau Anda dapat bermain-main dengan .htacess.

11. Versi mana yang lebih Anda butuhkan?
Jika Joomla mempuyai versi 1.0 dan 1.5, maka Anda harus menentukan versi mana yang akan Anda gunakan. keduanya menawarkan keunggulan masing-masing sesuai dengan kebutuhan.
Semoga bermanfaat .. Thank’s :)