Wednesday, May 5, 2010

PENGARUH BURUK DIJAUHI ATAU DIDEKATKAN?

Berteman dengan siapa saja tanpa memandang bulu, sudah pasti itu harus kita lakukan agar kita lebih dihargi dan kita juga memiliki banyak teman karena sikap dan perilaku kita. Tuhan juga mengajarkan kita untuk mengasihi semua orang tanpa pilih-pilih. Tapi bagaimana dengan teman yang ternyata lebih banyak membawa pengaruh buruk kepada kita ? Apakah kita harus terus berteman dengan dia atau menjauhinya ?.
Sebagai contoh, ada dua orang bersahabat baik yaitu Gavel dan Shene. Shene sedang mengalami suatu permasalahan. Apalagi masalahnya kali ini cukup sensitif, soal percintaan. Namun sayang, gavel bukannya memberikan nasehat yang benar kepada shene, malah ia menyarankan hal-hal yang buruk. Ia tahu persis, shene yang labil pasti akan menerima saran buruk dari gavel. Sayangnya, shene yang tahu bahwa nasehat gavel sebetulnya tidak baik untuk dirinya, ternyata lebih suka menuruti perkataan sahabatnya itu guna mewujudkan keinginannya.
Teman-teman, seringkali ketika kita tahu sahabat atau teman kita ini lebih banyak memberikan pengaruh yang buruk kepada kita ketimbang memberikan pengaruh yang baik, kita cenderung sulit untuk menolaknya. Kita cenderung takut dianggap tidak setia kawan, bahkan takut dijauhi teman, bahkan sampai takut jikalau kita tidak mempunyai teman lagi. Padahal, kita menyadari persis bahwa itu tidak baik buat kita lakukan dan harus segera kita mengakhirinya tetapi kita tetap saja mengikutinya.
Hari-hari ini kita sedang diajarkan untuk peka terhadap hubungan yang kita bangun atau kita jalankan. Apakah itu mengganggu dan membuat kita tidak sehat dalam berfikir maupun berbuat, ataukah sebaliknya dapat membangun pribadi kita. Kalau kita dihadapkan pada kenyataan hubungan tersebut yang berdampak buruk bagi kita, kita harus lebih banyak endekatkan diri kepada Tuhan dan meminta pertolongan kepadaNya untuk dapat bias mengakhiri semuanya itu tanpa harus melukai. Kalaupun pada akhirnya kita harus mengakhiri semuanya sebab tidak mungkin dipertahankan dn kita menerima kritikan, kita harus siap mungkin itu adalah resiko yang harus kita tanggung. Kita tidak perlu takut akan tidak mempunyai teman lagi, kita harus terus optimis dan yakin masih banyak teman diluar sana yang jauh lebih baik sekali daripada sahabat kita itu karena Tuhan telah menyediakan semuanya. Membangun hubungan yang selaras adalah hal yang terpenting bagi kita.
Ketika harus memutuskan semua hubungan yang tidah sehat dalam hidup kita, mungkin kita akan merasa kehilangan ataupun menyesal. Marilah mulai dari hari ini, berteman dan bersahabat dengan seseorang yang dapat membangun dan memberikan jalan yang terbaik untuk kita bukan teman yang ingin menjatuhkan kita semakin dalam. Tetapi kita percayalah, keputusan karena melakukan hal yang terbaik pasti akan mendatangkan kebaikan.

No comments: